Kamis, 08 Januari 2015



SISTEM KEAMANAN JARINGAN NIRKABEL

1.     Apa itu jaringan nirkabel?
Pengertian jaringan nirkabel menurut sumber Wikipedia, adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi. Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
Pengertian jaringan nirkabel menurut sumber lainnya adalah salah satu media atau sistem transmisi data yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data digital yang dikirim lewat jaringan akan dimodulasi menjadi gelombang radio yang berupa gelombang elektromagnetik. Teknologi wireless sangat mudah diterapkan dan cocok untuk daerah pedalaman dimana densitas penduduk masih rendah dan terpisah-pisah dalam jarak yang cukup jauh. Hal ini akan memakan biaya besar jika membangun fasilitas kabel, maka jaringan wireless adalah solusinya. Kemampuan menjangkau geografis wilayah yang sangat luas dalam satu kali pembangunan merupakan keuntungan jaringan wireless.

Pada umumnya jaringan nirkabel menggunakan protokol Wi-Fi (Wireless Fidelity). WiFi ini adalah standar yang disebutkan oleh WiFi Alliance untuk memaparkan sistem produk jaringan nirkabel untuk penggunaan pada area lokal (WLAN) dengan sistem standar Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE) bernomor 802.11 dengan varian A, B, G dan N. Masing-masing hanya dibedakan pada penggunaan frekuensi dan sistem modulasinya yang memberikan kecepatan yang berbeda. Jaringan nirkabel memiliki dua mode yang dapat digunakan, yakni infrastruktur dan ad-hoc. Sistem infrastruktur adalah suatu sistem jaringan nirkabel yang menggunakan satu pihak sebagai pusat atau access point. Sedangkan sistem ad-hoc memungkinkan masing-masing komputer terhubung langsung satu sama lain tanpa melalui access point.

2.     Apa kelebihan dari sistem jaringan nirkabel?
Kelebihan jaringan wireless antara lain:
·         Biaya pemeliharaan sangat murah
Biaya pemeliharaan dapat ditekan karena hanya mencakup satu atau beberapa stasiun dalam satu wilayah. Bahkan jika wilayah yang dijangkau kurang dari 2 Km, hanya dibutuhkan satu stasiun saja. Semua pengguna dapat terkoneksi dengan baik kepada satu stasiun tersebut. Penyedia tidak perlu melakukan pengecekan rutin terhadap infrastruktur lainnya, tidak seperti kabel yang rawan akan putus atau mengalami kerusakan sambungan. Sedangkan di level pengguna/pelanggan sudah ditangani oleh pelanggan sendiri.

·         Memiliki dimensi infrastruktur kecil
Infrastruktur yang dibangun cukup kecil dimensinya, hanya melibatkan beberapa meter lebar tanah saja jika menggunakan tower. Hal ini berbeda jika anda menggunakan infrastruktur kabel yang mana harus melewati banyak properti milik orang lain. Berkaitan dengan hal ini, maka pembangunan dapat dilakukan dengan cepat jika dibandingkan dengan infrastruktur kabel yang memerlukan berminggu-minggu untuk menempuh jarak 10 km saja

·         Mudah dikembangkan atau diupgrade
Karena hanya ada satu atau beberapa titik, maka perangkat yang digunakan dapat dilakukan pengembangan atau upgrade. Selain itu untuk melakukan perluasan jangkauan pun juga akan mudah. Anda tinggal menambahkan satu stasiun lain pada jarak tertentu yang terhubung dengan stasiun utama anda. Teknik ini disebut mikrosel.


·         Murah dan mudah dalam hal relokasi
Keuntungan jaringan wireless yang lain adalah masalah portabilitasnya yang tinggi. Sistem anda secara mudah dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan biaya yang sangat rendah karena berhubungan hanya dengan satu tempat saja. Bandingkan dengan kabel yang harus menata ulang semua dari awal dengan menambah atau mengurangi kabel yang ada.

·         Akses koneksi bisa 34 jam dan bebas biaya telepon
Umumnya provider wireless terpisah dari provider telepon. Mereka menggunakan frekuensi gelombang radio sehingga tidak melewati kabel telepon. Oleh karena itu maka tidak ada biaya untu pulsa telepon. Selain itu penyelenggara koneksi wireless tentu saja menggunakan sistem broadband yang mana anda dapat menggunakan internet sepuasnya tanpa batasan waktu.

Dengan fleksibilitas dan keuntungan seperti diatas, sudah layak bagi jaringan wireless dijadikan pilihan untuk jaringan yang akan kita bangun. Jaringan wireless juga memudahkan penambahan pengguna yang bergabung dalam jaringan yang kita buat. Apalagi jika kita lihat saat ini sudah banyak perangkat wireless yang murah namun tak kalah berkualitas.

3.     Apa kendala atau gangguan dalam sistem jaringan nirkabel?
Sistem nirkabel menggunakan gelombang radio bersifat elektromagnetik yang tentu saja rawan akan gangguan. Gangguan yang ada dalam jaringan nirkabel antara lain:

·         Intermittence adalah adanya penghalang berupa benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal yang dilewatkan akan terhalang dan putus-putus. Para ilmuwan di bidang ini telah mencoba meminimalisir dampak ini dengan menggunakan sistem modulasi yang berbeda-beda. Untuk teknologi nirkabel saat ini, penghalang benda sudah bisa diatasi, kecuali beton setelah 50 cm di dalam basemen suatu gedung.
·         Multipath adalah propagasi radio yang diterima oleh suatu alat penerima mengalami penggandaan karena terpantul dan melalui banyak jalur. Hal ini membuat modulator kebingungan menerjemahkan sinyal. Namun saat ini problem tersebut sudah teratasi, terutama setelah keluarnya standar IEEE 802.11n menggunakan sistem dual antena.
·         Sinyal teredam oleh obstacle. Penyebab utamanya adalah air. Air adalah musuh dari gelombang elektromagnetik. Air bisa dalam bentuk hujan atau kabut. Kandungan air ini dapat membuat gelombang teredam atau memantul ke segala arah sehingga kekuatan pancaran menjadi sangat lemah. Hal ini biasanya dialami pada jaringan wireless yang berjarak cukup jauh.

Wireless mempunyai sifat broadcast dikarenakan pola radiasinya dapat memancar ke segala arah. Inilah yang menyebabkan semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim. Namun hal ini membuat keamanannya menjadi rentan terhadap penyadapan. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan sistem enkripsi dalam transmisi datanya.

4.     Bagaimana sistem keamanan jaringan nirkabel?
Lantaran memanfaatkan gelombang radio, sistem keamanan dalam jaringan wireless ini menjadi satu masalah pelik. Paket data yang terkirim pada suatu saat akan berada pada udara bebas dan sangat rentan untuk diintip oleh pihak yang tak berkepentingan. Tidak hanya itu, sistem wireless juga sangat rawan terhadap penyusup dari luar lantaran siapa pun memiliki kesempatan untuk masuk dalam satu sistem jaringan selama perangkat yang dimiliki memiliki kemampuan untuk itu dan masuk dalam radius jangkauan access point.
Oleh karena cukup rawan akan bahaya penyusupan maupun pencurian data, tak heran jika banyak pihak kemudian membuat sistem keamanan sistem wireless yang berlapis-lapis, mulai dari tingkat clien atau pengguna, di tingkat access point, maupun di tingkat yang lebih tinggi. Beberapa standar sistem keamanan wireless kemudian menjadi standar baku untuk menjaga agar sistem tetap aman dari penyusup atau bahaya pembobolan. SSID (Service Set Identifier) Fungsi SSID ini sangat mirip seperti nama network pada jaringan kabel. SSID inilah yang merupakan garda terdepan untuk sistem keamanan jaringan wireless. Untuk dapat mengakses access point yang menjadi pusat dari sistem jaringan wireless, client harus mengetahui SSID yang digunakan oleh access point yang terdekat. Namun demikian, SSID dapat dengan mudah diketahui oleh pengguna lain selama SSID diatur pada setting broadcast.
Dengan setting semacam ini, siapa pun yang memiliki perangkat WLAN yang cocok dapat masuk dengan cara melakukan pencarian access point terdekat dengan metode pencarian sederhana yang dimiliki software utility yang diinstal terpisah maupun pada sistem operasi.. Pada perangkat modern, metode pencarian access point dapat dengan mudah menangkap access point terdekat, lengkap dengan nama SSID yang digunakan sehingga pengguna yang tak terotorisasi pun dapat dengan mudah terkoneksi ke dalam jaringan dengan mengatur alamat IP pada setting DHCP (Dynamic Host Configuration protocol). MAC addressSistem keamanan kedua adalah dengan menggunakan MAC (Medium Access Control) address yang ada pada setiap kartu WLAN sebagai fitur otorisasi untuk masuk ke dalam sebuah jaringan wireless. Setiap kartu WLAN memiliki MAC address yang unik dengan penomoran sesuai dengan standar IEEE.
Dengan adanya otorisasi menggunakan MAC address ini, access point dapat mengenali masing-masing client yang terkoneksi berdasarkan MAC address yang dimiliki untuk melakukan otorisasi. MAC address yang sebelumnya sudah dimasukkan akan menyatpami siapa pengguna yang boleh terkoneksi ke dalam jaringan dan siapa yang tidak. Namun demikian, nyatanya otorisasi dengan MAC address ini tidak seratus persen menjamin sistem jaringan wireless aman. Jaringan masih juga dapat ditembus dengan metode yang disebut sniffing, di mana pengguna yang tidak terotorisasi masih dapat masuk dengan beragam cara. Dengan menggunakan software sniffing sederhana yang dapat diperoleh dengan mudah via Internet, pengguna yang tak terotorisasi pun dapat dengan mudah melihat MAC address yang digunakan masing-masing client yang sudah terotorisasi untuk selanjutnya menggunakannya untuk masuk secara ilegal ke dalam jaringan wireless.




Sumber :