SISTEM KEAMANAN JARINGAN NIRKABEL
1. Apa itu jaringan
nirkabel?
Pengertian jaringan nirkabel menurut sumber Wikipedia,
adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer
tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan
komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar
bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya
dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis
jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan
kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi. Jaringan nirkabel
biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan
menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang
radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
Pengertian jaringan nirkabel menurut sumber lainnya adalah salah
satu media atau sistem transmisi data yang menggunakan gelombang radio sebagai
media transmisinya. Data digital yang dikirim lewat jaringan akan dimodulasi
menjadi gelombang radio yang berupa gelombang elektromagnetik. Teknologi
wireless sangat mudah diterapkan dan cocok untuk daerah pedalaman dimana
densitas penduduk masih rendah dan terpisah-pisah dalam jarak yang cukup jauh.
Hal ini akan memakan biaya besar jika membangun fasilitas kabel, maka jaringan
wireless adalah solusinya. Kemampuan menjangkau geografis wilayah yang sangat
luas dalam satu kali pembangunan merupakan keuntungan jaringan wireless.
Pada umumnya jaringan nirkabel menggunakan protokol Wi-Fi (Wireless
Fidelity). WiFi ini adalah standar yang disebutkan oleh WiFi Alliance untuk
memaparkan sistem produk jaringan nirkabel untuk penggunaan pada area lokal
(WLAN) dengan sistem standar Institute of Electrical and Electronics
Engineering (IEEE) bernomor 802.11 dengan varian A, B, G dan N. Masing-masing
hanya dibedakan pada penggunaan frekuensi dan sistem modulasinya yang
memberikan kecepatan yang berbeda. Jaringan nirkabel memiliki dua mode yang
dapat digunakan, yakni infrastruktur dan ad-hoc. Sistem infrastruktur adalah
suatu sistem jaringan nirkabel yang menggunakan satu pihak sebagai pusat atau
access point. Sedangkan sistem ad-hoc memungkinkan masing-masing komputer
terhubung langsung satu sama lain tanpa melalui access point.
2. Apa kelebihan dari
sistem jaringan nirkabel?
Kelebihan
jaringan wireless antara lain:
·
Biaya pemeliharaan sangat murah
Biaya pemeliharaan dapat ditekan karena
hanya mencakup satu atau beberapa stasiun dalam satu wilayah. Bahkan jika
wilayah yang dijangkau kurang dari 2 Km, hanya dibutuhkan satu stasiun saja.
Semua pengguna dapat terkoneksi dengan baik kepada satu stasiun tersebut.
Penyedia tidak perlu melakukan pengecekan rutin terhadap infrastruktur lainnya,
tidak seperti kabel yang rawan akan putus atau mengalami kerusakan sambungan.
Sedangkan di level pengguna/pelanggan sudah ditangani oleh pelanggan sendiri.
·
Memiliki dimensi infrastruktur kecil
Infrastruktur yang dibangun cukup kecil
dimensinya, hanya melibatkan beberapa meter lebar tanah saja jika menggunakan
tower. Hal ini berbeda jika anda menggunakan infrastruktur kabel yang mana
harus melewati banyak properti milik orang lain. Berkaitan dengan hal ini, maka
pembangunan dapat dilakukan dengan cepat jika dibandingkan dengan infrastruktur
kabel yang memerlukan berminggu-minggu untuk menempuh jarak 10 km saja
·
Mudah dikembangkan atau diupgrade
Karena hanya ada satu atau beberapa titik, maka
perangkat yang digunakan dapat dilakukan pengembangan atau upgrade. Selain itu
untuk melakukan perluasan jangkauan pun juga akan mudah. Anda tinggal
menambahkan satu stasiun lain pada jarak tertentu yang terhubung dengan stasiun
utama anda. Teknik ini disebut mikrosel.
·
Murah dan mudah dalam hal relokasi
Keuntungan jaringan wireless yang lain adalah
masalah portabilitasnya yang tinggi. Sistem anda secara mudah dapat dipindahkan
dari satu tempat ke tempat yang lain dengan biaya yang sangat rendah karena
berhubungan hanya dengan satu tempat saja. Bandingkan dengan kabel yang harus
menata ulang semua dari awal dengan menambah atau mengurangi kabel yang ada.
·
Akses koneksi bisa 34 jam dan bebas biaya
telepon
Umumnya provider wireless terpisah dari
provider telepon. Mereka menggunakan frekuensi gelombang radio sehingga tidak
melewati kabel telepon. Oleh karena itu maka tidak ada biaya untu pulsa
telepon. Selain itu penyelenggara koneksi wireless tentu saja menggunakan
sistem broadband yang mana anda dapat menggunakan internet sepuasnya tanpa
batasan waktu.
Dengan fleksibilitas dan keuntungan seperti diatas, sudah layak
bagi jaringan wireless dijadikan pilihan untuk jaringan yang akan kita bangun.
Jaringan wireless juga memudahkan penambahan pengguna yang bergabung dalam
jaringan yang kita buat. Apalagi jika kita lihat saat ini sudah banyak perangkat
wireless yang murah namun tak kalah berkualitas.
3. Apa kendala atau
gangguan dalam sistem jaringan nirkabel?
Sistem nirkabel menggunakan gelombang radio bersifat
elektromagnetik yang tentu saja rawan akan gangguan. Gangguan yang ada dalam
jaringan nirkabel antara lain:
·
Intermittence adalah adanya penghalang berupa
benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal yang dilewatkan akan
terhalang dan putus-putus. Para ilmuwan di bidang ini telah mencoba
meminimalisir dampak ini dengan menggunakan sistem modulasi yang berbeda-beda.
Untuk teknologi nirkabel saat ini, penghalang benda sudah bisa diatasi, kecuali
beton setelah 50 cm di dalam basemen suatu gedung.
·
Multipath adalah propagasi radio yang diterima
oleh suatu alat penerima mengalami penggandaan karena terpantul dan melalui
banyak jalur. Hal ini membuat modulator kebingungan menerjemahkan sinyal. Namun
saat ini problem tersebut sudah teratasi, terutama setelah keluarnya standar
IEEE 802.11n menggunakan sistem dual antena.
·
Sinyal teredam oleh obstacle. Penyebab utamanya
adalah air. Air adalah musuh dari gelombang elektromagnetik. Air bisa dalam
bentuk hujan atau kabut. Kandungan air ini dapat membuat gelombang teredam atau
memantul ke segala arah sehingga kekuatan pancaran menjadi sangat lemah. Hal
ini biasanya dialami pada jaringan wireless yang berjarak cukup jauh.
Wireless mempunyai sifat broadcast dikarenakan pola radiasinya
dapat memancar ke segala arah. Inilah yang menyebabkan semua terminal dapat
menerima sinyal dari pengirim. Namun hal ini membuat keamanannya menjadi rentan
terhadap penyadapan. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan sistem enkripsi
dalam transmisi datanya.
4. Bagaimana sistem
keamanan jaringan nirkabel?
Lantaran memanfaatkan gelombang radio, sistem keamanan dalam
jaringan wireless ini menjadi satu masalah pelik. Paket data yang terkirim pada
suatu saat akan berada pada udara bebas dan sangat rentan untuk diintip oleh
pihak yang tak berkepentingan. Tidak hanya itu, sistem wireless juga sangat
rawan terhadap penyusup dari luar lantaran siapa pun memiliki kesempatan untuk
masuk dalam satu sistem jaringan selama perangkat yang dimiliki memiliki kemampuan
untuk itu dan masuk dalam radius jangkauan access point.
Oleh karena cukup rawan akan bahaya penyusupan maupun pencurian
data, tak heran jika banyak pihak kemudian membuat sistem keamanan sistem wireless
yang berlapis-lapis, mulai dari tingkat clien atau pengguna, di tingkat access
point, maupun di tingkat yang lebih tinggi. Beberapa standar sistem keamanan
wireless kemudian menjadi standar baku untuk menjaga agar sistem tetap aman
dari penyusup atau bahaya pembobolan. SSID (Service Set Identifier) Fungsi SSID
ini sangat mirip seperti nama network pada jaringan kabel. SSID inilah yang
merupakan garda terdepan untuk sistem keamanan jaringan wireless. Untuk dapat
mengakses access point yang menjadi pusat dari sistem jaringan wireless, client
harus mengetahui SSID yang digunakan oleh access point yang terdekat. Namun demikian,
SSID dapat dengan mudah diketahui oleh pengguna lain selama SSID diatur pada
setting broadcast.
Dengan setting semacam ini, siapa pun yang memiliki perangkat WLAN
yang cocok dapat masuk dengan cara melakukan pencarian access point terdekat
dengan metode pencarian sederhana yang dimiliki software utility yang diinstal
terpisah maupun pada sistem operasi.. Pada perangkat modern, metode pencarian
access point dapat dengan mudah menangkap access point terdekat, lengkap dengan
nama SSID yang digunakan sehingga pengguna yang tak terotorisasi pun dapat
dengan mudah terkoneksi ke dalam jaringan dengan mengatur alamat IP pada
setting DHCP (Dynamic Host Configuration protocol). MAC addressSistem keamanan
kedua adalah dengan menggunakan MAC (Medium Access Control) address yang ada
pada setiap kartu WLAN sebagai fitur otorisasi untuk masuk ke dalam sebuah
jaringan wireless. Setiap kartu WLAN memiliki MAC address yang unik dengan
penomoran sesuai dengan standar IEEE.
Dengan adanya otorisasi menggunakan MAC address ini, access point
dapat mengenali masing-masing client yang terkoneksi berdasarkan MAC address
yang dimiliki untuk melakukan otorisasi. MAC address yang sebelumnya sudah
dimasukkan akan menyatpami siapa pengguna yang boleh terkoneksi ke dalam
jaringan dan siapa yang tidak. Namun demikian, nyatanya otorisasi dengan MAC
address ini tidak seratus persen menjamin sistem jaringan wireless aman.
Jaringan masih juga dapat ditembus dengan metode yang disebut sniffing, di mana
pengguna yang tidak terotorisasi masih dapat masuk dengan beragam cara. Dengan
menggunakan software sniffing sederhana yang dapat diperoleh dengan mudah via
Internet, pengguna yang tak terotorisasi pun dapat dengan mudah melihat MAC
address yang digunakan masing-masing client yang sudah terotorisasi untuk
selanjutnya menggunakannya untuk masuk secara ilegal ke dalam jaringan
wireless.
Sumber :